UKM Indonesia, Sudah Siapkah Go International?
Halo Sahabat Fintag, judul diatas menjadi pertanyaan besar bukan hanya bagi pemerintah tapi juga bagi banyak pihak. Para pelaku UKM sendiri, apakah produknya sudah memenuhi standar dan konsisten siap untuk diekspor? Begitu juga pertanyaan bagi pemerintah, usaha apa saja yang telah dilakukan untuk mendongkrak sektor UKM agar mampu terbang menembus pasar internasional. Dan pertanyaan bagi para masyarakat pengguna produk, sejauh mana sudah mendukung produk usaha kecil menengah milik negeri sendiri? Yuk kita bahas disini.
Dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM 2018 Agustus lalu, membahas tentang Peranan Internasional Council For Small Business (ICSB) dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia, pada kesempatan ini Sekretaris Kemenkop Meliadi Sembiring mengatakan bahwa “Pemerintah sangat berharap dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan dan internasionalisasi UKM lewat ICSB, agar peran UKM Indonesia bisa mendunia.” ICSB sendiri adalah organisasi nirlaba yang bermarkas di Washington DC dengan anggota lebih dari 5.000 orang dari 80 negara di dunia dan memiliki afiliasi regional di 16 negara termasuk Indonesia. Para April 2018 lalu, Indonesia menerima penghargaaan lewat Menteri Kooperasi dan UKM Puspayoga di Markas PBB, New York, Amerika.
Sejalan dengan hal ini, pemerintah melalui Bank Indonesia melakukan 3 pendekatan konkrit yaitu : yang pertama mendorong UKM memasarkan langsung ke pembeli di luar negeri. Yang kedua pihak BI menghubungkan ke pelaku usaha yang lebih besar atau eksportir. Yang ketiga menghubungkan UKM dengan para pengusaha yang sudah memiliki pasar Internasional. Di Indonesia sendiri hingga saat ini ada sekitar 59,7 juta jenis UKM tapi baru 15% UKM yang mampu tembus pasar global. Kebanyakan permasalahnnya adalah akses internet dan pemasaran yang sulit dijangkau oleh para pelaku usaha kecil.
Tapi sekarang rasanya tak perlu khawatir karena akses internet sudah mampu dijangkau bahkan hingga ke pelosok. Para pelaku usaha kecil saat ini juga tidak pasif, banyak dari mereka rajin mengikuti ajang pameran internasional. Yang perlu ditingkatkan adalah mutu kualitas produk, ciri khas produk dan kontinuitas para pelaku usaha. Sejak Juli 2018 pemerintah melakukan program pembinaan kepada 500-an pelaku UKM dengan tujuan untuk dapat tembus pasar global. Beberapa situs online Indonesia yang mempunyai skala jangkauan internasional juga sudah mulai mempromosikan produk UKM Indonesia. Salah satu situs belanja online sudah berkomitmen untuk mengirimkan satu container hasil UKM Indonesia ke Singapore dan Malaysia sekali setiap minggunya.
Berikut beberapa contoh UKM yang sudah berhasil tembus pasar global :
- Schmiley Mo
Adalah salah satu UKM Indonesia yang bergerak di bidang fashion. Nama Schmiley Mo tak awam lagi di Inggris – London, karena produk yang dihasilkan mampu bersaing dan mencuri perhatian masyarakat London. Produk UKM yang dipimpin oleh Dina Rikasari dipamerkan di Pure London, Olympia. Sebuah pameran yang merupakan ajang pertemuan antara para pebisnis di bidang fashion.
- Bambu Media Cipta Persada
Salah satu UKM yang mampu membuktikan pada dunia bahwa Indonesia sebenarnya tidak tertinggal dalam hal teknologi. UKM ini bergerak di bidang pengembangan teknologi Informasi untuk pendidikan, perusahaan IT dalam pembuatan modul dan program konten. PT. Bambu Media Cipta Persada telah berhasil menjadi perusahaan yang mampu membuat program dengan tujuan ekspor seperti : mampu melihat peluang yang unik, mampu menjaga kearifan local Indonesia dengan tujuan ekspor Indonesia. Perusahaan yang berangkat dari sebuah usaha kecil ini telah mebuat program-program yang akan diekspor negara Eropa, Amerika Selatan dan Korea.
- Usaha Dagang Bandar Mina
UKM yang satu ini bergerak di bidang eksportir ikan kerapu macan dan bebek. UKM yang berasal dari Bali Utara ini merintis dari bawah hingga sekarang mampu menembus pasar Hongkong, Cina, Jepang, Thailand, Singapore, Korea dan Amerika Serikat. Ikan yang diekspor bukan hanya dalam bentuk kemasan namun juga dalam kondisi segar. Selain memasarkan hasilnya ke pasar global, UKM ini dinilai berhasil memberdayakan para nelayan untuk memperoleh bibit ikan kerapu yang unggul.
Masih ada beberapa jenis usaha kecil yang sudah berangkat masuk kedalam pasar global, dan kita berharap banyak juga UKM lain yang akan menuju kesana. Jadi, untuk jawaban pertanyaan diatas rasanya UKM Indonesia sudah siap ya sahabat Fintag untuk go international berbekalkan kualitas produk, keunikan, dan konsistensi. Bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya tetapi terhambat proses peminjaman modal, fintech bisa jadi alternatif solusi untuk kemudahan mendapatkan modal usaha.